Sabtu, 23 Maret 2013

MANAJEMEN PELAYANAN HAJI DAN UMRAH




Berhaji merupakan dambaan setiap orang yang mengaku beragama Islam. Setiap musim haji tiba berdatangan kaum muslim dari penjuru negeri ke Baitullah  untuk menunaikan ibadah haji. Mereka bertemu dan berkumpul menjadi suatu ikatan yang lebih kokoh dan kuat  yaitu ukhuwah Islamiyah. Tidak ada kaya maupun miskin, pejabat atau rakyat biasa semuanya sama di hadapan Tuhan. Tujuan dan niat mereka sama yaitu ingin menunauikan rukun Islam yang ke-5.
Sesungguhnya haji dan umrah wajib sekali seumur hidup atas setiap muslim yang mampu yakni memiliki bekal, sehat jasmani dan rohani, adanya biaya bagi keluarga yang ditinggalkan.
Sejak 10 tahun ini, jumlah umat Islam yang menunaikan haji di Mekkah mencapai 2,5-3 juta orang pertahun. Hal ini menunjukkan besarnya animo masyarakat  dalam hal ini umat Islam untuk melaksanakan ibadah haji, walaupun krisis ekonomi masih melanda negara Indonesia.
Agar pelaksanaan ibadah haji dapat lebih khusyuk maka masalah-masalah teknis diserahkan oleh pihak penyelenggara haji dalam hal ini adalah Departemen Agama bersama lembaga-lembaga terkait yaitu biro-biro perjalanan haji dan umrah.


Kompleksitas permasalahan dalam penyelenggaraan haji dari tahun ke tahun, menuntut lahirnya system manajemen yang mampu mengakses segenap fungsi-fungsi manajerial seperti perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, serta adanya pengawasan guna mencapai penyelenggaraan haji yang aman, lancar, dan nyaman, tertib teratur, dan ekonomis. Secara singkat dapat dikatakan manajemen haji diperlukan untuk terciptanyua penyelenggaraan haji yang efektif, efisien dan rasional.
Dalam undang-undang No 13 tahun 2008 tentang penyelenggaraan ibadah haji mengatakan bahwa Penyelenggaraan ibadah haji bertujuan memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan yang sebaik-baiknya bagi jamaah haji hingga mereka dapat menunaikan ibadah sesuai dengan ketentuan ajaran agama Islam.
Maka  peluang inilah yang dilirik bukan saja oleh pemerintah namun juga oleh biro-biro penyelenggara berkompetisi untuk menarik simpati jamaah, kesemuanya itu berlomba-lomba menawarkan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan dengan kelebihan fasilitas yang berbedauntuk popularitas.
Di sinilah kemudian lembaga-lembaga mengambil peran di mana ada di antara mereka yang menangani ini semata-mata bisnis, namun di antara mereka ada karena memang panggilan agama.
Agar tujuan pelaksanaan ibadah haji dan umrah selalu sukses dam mencapai target yang dicapai, maka perlu adanya suatu menejemen, baik menejemen bidang pelayanan, penyuluhan dan bimbingan, manasik dan sebagainya. Sehingga apa yang menjadi cita-cita para jamaah dalam menunaikan ibadah haji dan umrah ini bisa diperoleh secara sempurna dan memuaskan.
Banyaknya travel biro-biro perjalanan haji dan umrah  yang ikut mengurusi pelaksanaan  ibadah haji dan Umrah, menimbulkan persaingan antara satu dengan lainnya, sehingga membuat para jamaah bingung mencari lembaga mana yang baik dalam memberikan pelayanan di segala bidang sehingga pelaksanaan ibadah haji dan umrah bisa menuai hasil yang memuaskan.
Pemberian pelayanan atau jasa yang baik pada jamaah akan memberiakan kepuasan para jamaahnya yang pada akhirnya akan menciptakan loyalitas jamaah pada pengelola (travel) yang bersangkutan. Bila pelayanan atas jasa dipersepsikan baikdan memuaskan, sebaliknya bila pelayanan atau jasa yang diterima lebih rendah dari yang diharapkan, maka kwalitas dipersepsikan buruk.
Ciri pelayanan yang baik dapat memberikan kepuasan jamaah adalah memiliki karyawan yang profesional, tersedia sarana dan prasarana yang baik, tersedia semua produk yang diinginkan, bertanggung Jawab kepada jamaah dari awal hingga selesai. Mampu melayani secara cepat dan tepat, mampu memberikan kepercayaan kepada jamaah. Biro Perjalanan wisata PT Arminareka Perdana merupakan salah satu biro perjalanan Haji dan Umrah khusus yang berusaha memberikan pelayanan terbaik dalam melaksanakan perjalanan ibadah haji dan umrah serta mampu melancarkan pelaksanaan ibadah haji dan umroh di Indonesia.

2 komentar: